Sabtu, 27 Oktober 2018

Apa Itu GenRe?? Kegiatan Capacity Building PIK R Madani Jilid 2

PEKANBARU- Pusat Informasi Konseling Madani Uin Suska Riau mengadakan
agenda capacity building (21/10) yang mana agenda ini diperuntukkan bagi
anggota baru yang ikut serta dalam open recruitment pengurus PIK MADANI
UIN SUSKA RIAU. Acara ini dilaksanakan di Aula MPI kampus UIN SUSKA
RIAU. Dalam acara ini diikuti sekitar 20 peserta dari berbagai jurusan yang ada di kampus UIN SUSKA RIAU.

Agenda capacity Building ini diadakan bertujuan untuk memberikan pengertian
dasar bagaimana PIK ini terbentuk, tujuan dari program PIK dan sejarah PIK
MADANI ini yang disampaikan langsung oleh kak Naufal Alwan Adillah selaku
ketua Forum GenRe Pekanbaru dan ketua PIK MADANI dan Kak Fania Frisca
Afindra selaku Duta GenRe Persahabatan 2018.

Agenda dilaksanakan mulai pukul 08.00 hingga 12.00 kemudian dilanjutkan
dengan Ishoma kemudian dilanjutkan lagi dengan interview oleh kak Naufal
Alwan Adillah dank an Rozan Zuhairi Harahap.

Harapan kak Naufal selaku ketua PIK Madani UIN SUSKA semoga kedepannya
dapat melaksanakan agenda-agenda yang lebih baik dan bersiap-siap bagi anggota
baru PIK MADANI untuk menggantikan posisi kepengurusan lama PIK
MADANI.

Salam GenRe !!!

(Rizqi Mardhatilah)

Senin, 22 Oktober 2018

PENGUMUMAN KELUSUSAN PUSAT INFORMASI KONSELING MADANI UIN SUSKA RIAU


1. UNIK SETIAWAN

2. ADE MAHARDIKA

3. ADE MAESA

4. WIWIT FEBRIANI

5. DALFAH RATNA DEWI

6. AFNLYA NIGSIH

7. DARLINGGA PRASTY

8. ROHANA

9. ARDHISTAWA

10. RAHMI RAHMA DANI

11. REZKI NABILAH

12. WINNE FEBRIANISA

13. NOLA BERLIANA PUTRI

14  DESY RAMA


SELAMAT BAGI KAMU YANG DITERIMA UNTUK MENJADI PENGURUS PUSAT INFORMASI KONSELING MADANI. SILAHKAN HUBUNGI NO DIBAWAH INI

>>>>> 0813-1462-4272<<<<<<

NAUFAL

Minggu, 23 September 2018

Ramadhan bersama adik-adik SD Cerdas


Ramadhan merupakan bulan ampunan dimana pintu rahmad dan karunia terbuka lebar bulan dimana semua umat islam diwajibkan untuk berpuasa, karena puasa merupakan salah satu Rukun Islam (Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa, dan Berhaji), jadi jika ada orang islam yang tidak berpuasa, maka wajib dipertanyakan status keislamannya.Puasa adalah ibadah kepada Allah ta’ala dengan menahan diri dari makan minum dan segala sesuatu yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari ibadah puasa mensucikan dan membersihkan jiwa dari segala perbuatan dan perkataan yang tercela tubuh kita juga menjadi sehat selain itu juga diikuti oleh amal-amalan lain seperti zakat .




Beberapa waktu lalu PIK Madani mengadakan bakti sosial dan buka puasa bersama dengan adik-adik di SD Cerdas yaitu PKPLK POKJAR Sukajadi SD Induk SDN 79 Pekanbaru , dimana dalam kegiatan ini sebelum berbuka puasa kita PIK Madani tidak hanya turut aktif dalam membersihkan sekolah saja looh teman-teman, tapi kita juga mengadakan games dan materi terkait remaja dalam persiapan menggapai cita-cita mereka kelak, adik-adik tersebut antusias dalam mengutarakan cita-cita mereka loh guys dan kakak-kakak madani bergantian memberikan motifasi kepada mereka agar mereka semakin percaya diri dalam menggapai cita-cita mereka kedepannya. Selain itu kita mengadakan games dari hapalan surat, lomba salam GenRe, Makna salam GenRe. bermcam hadiah mereka dapatkan mulai dari tas, tempat minum, buku dan masih banyak lagi, kegiatan ini dihadri lansung oleh Ibu Guru SD Cerdas dan keseluruhan peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 43 orang.


Tak terasa nihh beberapa saat lagi azan Magrib mulai berkumandang dan langitpun mulai gelap, kita bersiap-siap untuk berbuka puasa dan adik-adik pun mulai mempersiapkan dirinya untuk duduk diposisinya untuk buka puasa dan membaca doa berbuka puasa secara bersama-sama, kegiatan ini berjalan dengan lancer dan diakhir sesi dilakukannya foto bersama dan pemberian cindramata kepada sekolah.
Admin PIK R MADANI: Naufal Alwan Adilah

Selasa, 04 September 2018

DISDUK CAPIL DALDUK KB Provinsi Riau Mengadakan Kegiatan Focus Grub Diskusi Program Generasi Berencana (GenRe) dan Lomba Cerdas Cermat GenRe Tahun 2018 Se Provinsi Riau


PEKANBARU  Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana Provinsi Riau Mengadakan Kegitan “Fokus Grub Diskusi Program Generasi Berencana (GenRe) dan Lomba Cerdas Cermat GenRe 2018 (18s/d21/02/2018)” di Hotel Dyan Graha Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh 12 Kabupaten Kota Se Provinsi Riau yang diutus oleh Dinas P2KB Masing-masing Kabupaten Kota. Peserta dari kegiatan ini merupaka pengurus atau perwakilan PIK-R di Kabupaten atau Kotanya, kegiatan ini juga melibatkan PIK R Madani Uin suska Riau dan PIK R Plasenta Akbid Sempena Negeri Pekanbaru terlibat sebagai panitia sebanyak 4 orang.

Kegiatan Ini Langsung dibuka oleh Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana Provinsi Riau” Ibu Efnida. S.E dan Di hadiri oleh seluruh Peserta, tamu undangan, Ketua Forum GenRe Indonesia dan pejabat dilingkungan DISDUK CAPIL DALDUK KB Provinsi Riau.

Focus Grub discution merupakan temu kerja dan forum tukar pengalaman Pengurus PIK Remaja Se Provinsi Riau karena setiap organisasi terkadang memiliki masalah dan kendalanya masing-masing diharapakan dengan adanya Kegiatan ini mereka mampu mengutarakan masalah-masalah maupun kendala berorganisasi selama menjadi pengurus PIK-R dan tentunya dapat memberikan Solusi  serta memunculkan ide-ide creative untuk mereka bawa pulang ke kabupaten kotanya masing-masing. Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri-pemateri yang sangat luar biasa mulai dari Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Oleh DISDUK CAPIL DALDUK KB Provinsi Riau, Dampak Penyalah Gunaan Napza Oleh BBN Provinsi Riau, Mekanisme PIK Remaja Oleh Perwakilan, Life skill oleh Kak Rizky Mahardhika dan sharing-sharing dengan Kak Nordianto Selaku Ketua Forum GenRe Indonesia.


Setelah kurang lebih selama dua hari mereka mendapatkan banyak materi terkait program ketahanan remaja melalui Program GenRe seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dan juga mengikuti kegiatan Lomba Cerdas Cermat GenRe di sesi akhir acara, perwakilan dari 12 kabupaten kota. Dan didapatkanlah 3 pemenang juara yaitu juara 3 Kabupaten Bengkalis, Juara 2 Kota Pekanbaru dan yang mendapatkan Juara Pertama adalah Kabupaten Indragiri Hilir. Selamat kepada seluruh peserta dan pemenang lomba cerdas cermat GenRe. Diharapkannya diadakannya kegiatan ini dapat menambah semangat, menambah motivasi, ide-ide creative dan tentunya dapat menyalurkan segala informasi yang mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan ini kepada teman sebaya dan tentunya kepada masyarakat. (Naufal A.A)




Serunya Pelatihan Pusat Informasi Konseling Remaja Di Kota Pekanbaru tahun 2018


PEKANBARU – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DISDALDUK KB) Kota Pekanbaru bersama Forum GenRe Pekanbaru mengadakan Pelatihan Pusat Informasi dan konseling Remaja (PIK R). Acara ini berlangsung selama 3 hari terhitung dari tanggal 28-30 agustus 2018. Pelatihan PIK R yang di adakan di Hotel New Hollywood tersebut, mengundang peserta dari berbagai perwakilan sekolah SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, PIK R dari jalur masyarakat maupun jalur pendidikan.

Narasumber pada Pelatihan Pusat Informasi dan konseling Remaja (PIK R) menghadirkan DISDUK CAPIL DISDALDUK KB Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Ikatan Konselor Indonesia Provinsi Riau, Kementerian Agama Kota Pekanbaru, BNN Kota Pekanbaru, Kak Helmi dan Kak Rizky Mahardhika .

Pelatihan ini bertujuan agar seluruh remaja yang ada di kota Pekanbaru berkualitas baik di bidang perencanaan karirnya maupun perencanaan keluarga yang harmonis kedepannya. Selainitu, agar remaja terhindar dari Triad KRR (Pernikahan Dini, Seks Bebas, Napza).

Selama 3 hari peserta pelatihan PIK R diberikan materi seputar: Kesehatan Reproduksi, 8 fungsi keluarga keluarga, Intregitas Diri, NAPZA, Konsul GenRe, dan 4 subtansi Genre. Acara ini mendapat antusias yang sangat baik dari parapeserta. Dalam setiap materi yang diberikan peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dengan hal yang belum mereka fahami.


Selain materi, peserta Pelatihan PIK R juga disuguhkan dengan kegiatan menariklainnya. Seperti Battle Jargon dari setiap kelompok, Flashmoob Asian Games sehingga semangat dan euphoria  Asian Games begitu terasa di Pelatihan PIK R tersebut. Diakhir acara dilakukan tukar kado untuk sahabat rahasia.




Pelatihan PIK R 2018 ini merupakan tahun kedua dilaksanakannya Pelatihan PIK R untuk remaja Kota Pekanbaru. Diharapkan setelah ini akan ada acara atau kegiatan yang lebih menarik lagi dan pelatihan PIK R ini akan terus diadakan setiap tahunnya, Ujar salah seorang PesertaPelatihan PIK R.


Harapan kedepannya setelah acara pelatihan PIK R ini selesai adanya perubahan yang lebih baik lagi bagi peserta Pelatihan  PIK R itu sendiri tentunya serta dapat mengajak teman-teman lainnya untuk gabung di PIK R. Dengan begitu dapat menghindari remaja dari Triad GenRe. (RizqiMardhatillah)
Salam GenRe !

Minggu, 02 September 2018

Life Skill di Era Milenial



Era milinial, Era modernitas, teknologi yang berkembang laju menuntut individu untuk terus berkarya mengikutinya. Yaa, demi untuk mensejahterakan kehidupan. Yang katanya sekarang jamannya “Jaman Susah”. Tidak hanya orang tua, dimasa sekarang remaja dituntut untuk mandiri serta menyiapkan segala potensi matang dalam dirinya untuk menghadapi ketatnya persaingan yang akan dihadapinya kelak di masa depan. Remaja, yang lagi seru-serunya mengikuti pergaulan, fashion, berbagai bentuk kegiatan para idola, tidak jarang menjadi kurang memperhatikan pentingnya memiliki life skill. Sebagai remaja pasti sering mendapat pertanyaan dari dirinya sendiri seputar, “Siapa aku? Mau jadi apa aku? Potensi apa yang aku punya? Bagaimana caranya?” Dan sebagainya. Lalu, apa sebenarnya kiat-kiat yang harus dilakukan dalam hal life skill ini?

Life skill atau keterampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif.(World Health Organization/WHO). Tujuan memiliki life skill itu sendiri yaitu agar kita bisa melindungi diri dari berbagai resiko dan ancaman sehingga kita bisa hidup dengan baik untuk mencapai cita-cita. Dengan memiliki life skill, tentu kita sebagai remaja akan memiliki masa-masa indah dan memiliki masa depan yang lebih cerah di banding dengan remaja yang abu-abu terhadap life skillnya.

Beberapa kiat-kiat seputar life skill yang perlu remaja memiliki yaitu mengambil keputusan (Decision Making), Memecahkan Masalah (Problem Solving), Berfikir Kreatif (Critical Creatif), Berkomunikasi dengan Efektif (Effective Communcation), Membina Hubungan (Relationship), Berempati (Empathy), Mengendalikan Emosi (Emotion Management), Mengatasi Stress (Stress Management). Nah dengna bekal life skill seperti di atas, remaja akan memiliki pergaulan dan masa depan yang cerah. Remaja akan membangun jati diri dengan baik, serta akan mengatasi segala tatangan hidup dengan penuh engalaman berharga.

Life skill juga tidak terlepas dari bagaimana remaja menggali potensi yang ada didirinya, bagaimana remaja menyalurkan potensi yang nantinya akan menjadi modal seorang remaja meniti karir. Banyak hal yang dapat dilakukan remaja dalam mengenali potensinya, bisa melalui berbagai tes potensi, ada potensi yang berasal dari hobi dan ada juga potensi yang terlebih dahulu harus di asah. Nah sebagai remaja berencanakita perlu sekali mengetahui dan menyalurkan potensi kita, agar selalu terasah dan akan menjadi suatu modal bagi diri kita untuk menyongsong madadepan yang gemilang. (Hety Purnama Sari)


Minggu, 26 Agustus 2018

Riau Youth Camp 2018


                PEKANBARU- Riau Youth Camp 2018 adalah salah satu kegiatan perdana dalam memperingati Hari Remaja Internasional yakni pada tanggal 12 agustus 2018  yang di laksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) yang mana kegiatan ini berlokasi di kantor BKKBN jalan Terubuk  no 1 Pekanbaru .

                Kegiatan yang menyertakan para remaja  dari berbagai kalangan yakni Siswa SMP—SMA , Mahasiswa,  utusan dari PIK R,Organisasi dan komunitas lainya yang ikut barpartipasi dalam kegiatan ini  membuat suau kebanggan sendiri bagi Kepala Perwakilan BKKBN  Provinsi Riau “ Terima kasih kepada peserta yang telah hadir ikut serta dalam berkegiatan positip untuk beberapa hari kedepan “ ujarnya pada malam pertama Riau Youth Camp saat memulai memberikan materi. (10/08/2018)

                Kegiatan Riau Youth Camp 2018 ini berjalan selama 3 hari 2 malam (10-12) dengan jadwal peserta yang dipadati dengan kegiatan posititif dan bermanfaat seperti  Materi,game yang melatih kekompakan ,hiking dan keseruan lainya. Peserta bangun pagi sekali untuk memulai aktivitasnya dan istirahat didalam tenda yang berlokasikan dihalaman kantor BKKBN.


                ‘’ Seru dan bagus kegiatan nya apalagi kan pas akhir weekend jadi kalau remaja ada kegiatan seperti ini lebih bermanfaat sedangkan biasanya remaja malah nongkrong dan jalan sana sini, sangat bermanfaat dan harapan nya sih ya lembaga sering mengikutsertakan remaja khususnya kegiatan positif seperti ini’ujar Haibah Sakdiah PIK Madani Uin Suska Riau (12/08/2018) -Haibah Sakdiah




PIK REMAJA MADANI Mengadakan Capacity Building 2018




            PEKANBARU – Capacity Building atau ( Pengembangan Kapasitas ) adalah proses dimana individu dan organisasi memperoleh, meningkatkan dan mempertahankan keterampilan, pengetahuan, peralatan – peralatan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka secara kompeten atau untuk kapasitas yang lebih besar sehingga sebuah organisasi bisa dan lebih mampu bergerak sesuai dengan dipoksinya masing-masing.

            Berbicara tentang Capacity Building beberapa saat yang lalu kita PIK R Madani mengadakan Capacity Building dan diikuti oleh anggota PIK R Madani dan saat itu kita juga mengundang ketua PIK dan anggota PIK Sebelumnya yaitu kak Ilham, kak Khairil Anan, Kak Tiyas dan Kak Evan. kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 12 May 2018 di AULA MPI dan berdekatan dengan Secretariat PIK R Madani.

            Di Capacity Building ini kita turut menghadirkan Pembina PIK R Madani ada Ibu Raja Rahima Munawaroh Raja Ahmad, M.Pd, Kons. Yang juga memberi materi tentang Konselor Sebaya atau menjadi konselor dalam program GenRe dan kita juga turut mengundang Kakak Rizky Mahardhika selaku Duta GenRe Provinsi Riau yang juga memberikan kita banyak materi serta pengetahuan yang banyak terkait PIK Remaja, GenRe, Pendidik Sebaya, Public Speaking dengan metode Word Café , HIV dan AIDS, 8 Fungsi Keluarga, ke organisasian dan masih banyak lagi. tentunya dengan keseruan dan kebahagiaan sebagai remaja terencana nantinya. kegiatan ini di tutup dengan program kegiatan tindak lanjut dengan selesainya kegiatan capacity building ini yaitu membuat satu program kegiatan dibulan ramadhan dan rancangan kegiatan langsung.

            Diharapkan kedepannya dengan dilaksanakan kegiatan Capacity Building ini dapat memberikan semangat dan motivasi kepada teman-teman semua agar kedepanya kader PIK R Madani lebih memahami dan mengerti tentang tugasnya sebagai kader PIK R, meliputi Konselor Sebaya, Pendidik Sebaya, HUMAS, KIE, PSDM dan juga terkait dengan materi-materi pengetahuan yang ada didalamya untuk dapat di sampaikan informasinya kepada teman-teman sebaya, masyarakat dan diterapkan dikehidupan sehari-hari. (08-25-2018 Naufal A.A)
           

Sabtu, 25 Agustus 2018

Keseruan Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) BKKBN Provinsi Riau Bersama Remaja Genrengers Riau Tahun 2018



PEKANBARU – Setiap tanggal 29 Juni bangsa Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS). Tanggal ini ditetapkan melalui keputusan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2014. Harganas diperingati untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan Negara.

Tema Harganas XXV tahun 2018 adalah, “Hari Keluarga : Hari Kita semua” dengan membawa tagline“Cinta Keluarga Cinta Terencana”. Dalam memperingati Hari Keluarga Nasional, BKKBN Provinsi Riau bersama GenRenggers mengadakan serangkaian Kegiatan untuk turut memeriahkan acara ini. Kegiatan ini melibatkan 100 Remaja di Kota Pekanbaru yang terdiri dari Forum Anak Pekanbaru, Duta Remaja Riau,  Ikatan Duta Genre, dan dari berbagai PIK R di Kota Pekanbaru baik jalur Masyarakat maupun Pendidikan.

Untuk memeriahkan peringatan Hari Keluarga Nasional ini, 100 remaja di kumpulkan untuk mempersembahkan Flashmoob di hari peringatan Harganas nantinya. Latihan Flashmoob ini terbilang singkat karena hanya dilakukan 2 hari sebelum Hari Keluarga Nasional di peringati. Karena antusias dan kekompakan para 100 Remaja tersebut selama  latihan Flashmoob berlangsung menyenangkan.

Tepat pada tanggal 29 Juni 2018 para peserta Flashmoob sudah berkumpul di halaman Kantor BKKBN Provinsi Riau pada pukul 6.30 WIB. Sebelum kegiatan Flashmoob di mulai para 100 remaja di bagi  pada 3 titik untuk membagikan bunga dan stiker ucapan selamat Hari Keluarga Nasional antara lain, di simpang tiga jl. Nangka, Bundaran Tugu Zapin, dan simpang jl. Harapan Raya.

Bunga dan stiker yang dibagikan di beberapa titik tersebut habis lebih cepat dari waktu yang sudah  perkirakan. Hal ini tak lepas dari antusias dan apresiasi masyarakat kota Pekanbaru. Setelah selesai kegiatan pembagian bunga dan stiker ini selanjutnya para peserta Flashmoob segera menuju ke lokasi kegiatan Flashmoob dilaksanakan yang bertepatan di kampus STIKES HANG TUAH. Setelah semuanya berkumpul maka di mulai lah kegiatan Flashmoob ini dengan bentuk formasi XXV yang terinsprirasi dari peringatan HARGANAS ke XXV.

Setelah kegiatan ini terlaksana para peserta Flashmoob kembali ke kantor BKKBN dengan hati senang dan puas karena acara peringatan Harganas ini berjalan dengan lancar. (Rizqi Mardhatilah)

Selasa, 25 April 2017

Definisi Psikologi, Pendidikan dan psikologi pendidikan

Definisi Psikologi, Pendidikan dan psikologi pendidikan

Definisi Psikologi, Pendidikan dan psikologi pendidikan
pendidikan anak
Tujuan Mempelajari Pokok Bahasan ini:
Setelah selesai mempelajari bab 1 mahasiswa dapat menyebutkan definisi psikologi, pendidikan dan psikologi pendidikan, serta dapat menyebutkan ruang lingkup psikologi pendidikan dan sumbangan psikologi pendidikan baik secara teoritis maupun praktis.

A. Definisi Psikologi

Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logosPsyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.
Beberapa ahli mempelajari jiwa atau psikis dan gejala-gejala yang diakibatkan oleh keberadaan psikis tersebut. Dimyati Mahmud (1989) menjelaskan bahwa manusia menghayati kehidupan kejiwaan berupa kegiatan berfikir., berfantasi, mengingat, sugestif, sedih dan senang, berkemauan dan sebagainya. Yang termasuk dalam gejala kejiwaan adalah gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan (emosi), gejala kehendak (konasi), dan geiala campuran (kombinasi).
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990) dinyatakan bahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. Dakir (1993) menyatakan bahwa psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. Muhibbin Syah (2001) menyimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
        Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu
1. Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
2. Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.
3. Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.
4. Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
5. Psikologi Klinis, ilmu  yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.

B. Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari  kata didik, mendidik  berarti memelihara dan membentuk latihan. Dalam kamus besar Bahasa Indoneia (1991) Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan
Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk   meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan  untuk bertanggung jawab terhadap  segala perbuatannya.
Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

C. Pengertian Psikologi Pendidikan


Whiterington (1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Sumadi Suryabrata (1984) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.
Elliot dkk.(1999) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.
Dari berbagai definisi tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.


D. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran.
Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan pada siswa, oleh karena itu dalam psikologi pendidikan juga dibahas aspek-aspek psikis atau gejala kejiwaan yang terdapat pada siswa terutama ketika terlibat dalam proses belajar.
Buku ini akan membahas tingkah laku yang muncul dalam proses pendidikan, yang dikelompokan dalam pokok bahasan sebagai berikut:
1. Pengantar memahami psikologi pendidikan
2. Gejala Jiwa
3. Masalah Belajar
4. Masalah Pembelajaran
5. Pengukuran dan Penilaian
6. Diagnostik Kesulitan Belajar
7. Kesehatan Mental di Sekolah.
Psikologi Pendidikan sebagai ilmu memberikan sumbangan terhadap pendidilan secara teoritis maupun praktis, adapun sumbangan psikologi pendidikan adalah sebagai berikut :
1.   Tiap tingkat perkembangan berbeda karakteristiknya. Setiap tingkat perkembangan memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda-beda satu. Sama lain. Apabila seorang guru sudah memahami bahwa pada setiap tingkat perkembangan  karakteristik anak itu berbeda, maka guru dalam menyelesaikan tugas mendidik dan mengajar akan menyesuaikan diri terhadap karakteristik anak didiknya. Dengan demikian pelajaran oleh guru kepada para siswa akan berbeda di tiap-tiap tingkat perkembangan anak
2.   Psikologi pendidikan memberikan sumbangan berupa pemahaman secara alami aktivitas belajar di ruang kelas.  Psikologi pendidikan memberikan bekal kepada   guru mengenai  proses pembelajaran secara umum di ruang kelas dan mengembangkan teon yang lebih luas lagi di ruang kelas. Keberhasilan guru di dalam kelas disebabkan karena guru itu memahami atau mengerti betul tentang karakteristik anak didiknya. Anak didik  bukan benda tetapi merupakan objek yang memiliki pikiran, perasaan dan kemauan. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran siswa dipandang sebagai subjek bukan sebagai objek. Dengan demikian pengetahuan tentang kondisi siswa di dalam kelas mutlak harus dipahami oleh seorang guru.
3. Psikologi pendidikan memberikan pemahaman mengenai  perbedaan individual. Di dunia ini tidak ada dua atau lebih individu yang sama. Demikian pula guru dalam tugasnya akan menghadapi para siswa di dalam kelas dengan berbagai variasi. Dengan demikian guru hendaknya memberikan pelayanan yang berbeda kepada peserta didik sesuai dengan karakteristiknya.
4. Psikologi pendidikan juga memberikan pemahaman tentang metode-metode mengajar yang efektif. Psikologi pendidikan mamberikan pengetahuan tentang cara mengajar yang tepat, dan mengembangkan pola mengajar dengan strategi-strategi baru. Dengan demikian seorang guru yang telah memahami pengetahuan psikologi pendidikan akan memahami metode-metode mana yang paling efektif dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik dan pengaiar.
5. Psikologi pendidikan memberikan sumbangan kepada guru sehingga mampu memahami problem anak didik dan memahami sebab-sebab timbuInya problem. Masalah, sesungguhnya  berbeda-beda dalam pengatasannya tergantung kepada  tingkat umur, latar belakang sosial ekonomi dan budaya. Pada akhirnya dengan memahami problem anak didik ini guru dapat membantu anak mengatasi problemnya.
6. Dengan pengetahuan tentang kesehatan mental dalam psikologi pendidikan, guru akan dapat memahami beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya mental tidak sehat ataupunmaladjusmen tsehingga pada akhirnya guru dapat membantu memecahkan masalah yang dialami oleh para siswanya dan mampu mempersiapkan para siswanya sehingga memiliki  mental yang sehat.
7. Penyusunan  kurikulum hendaknya menggunakan prinsip-prinsip psikologi.Prinsip ini menyatakan bahwa tiap-tiap tingkat umur berbeda tingkat perkembangannya. Pada setiap tingkat perkembangan, materi yang harus diberikan akan berbeda begitu pula teknik pengajarannya..
8. Pengukuran tentang hasil belajar. Dengan pengetahuan tentang psikologi pendidikan maka guru mampu mendalami hasil belajar siswa, metode proses pembelajaran maupun performance para siswanya.
9. Riset. Psikologi pendidikan menolong di dalam pengembangan alat-alat pengukur berbagai variabel yang besar pengaruhnya terhadap perilaku siswa-siswa. Guru dapat mengontrol secara langsung dan meramalkan tingkah laku para siswanya berdasarkan hasil riset tersebut.
10.Bimbingan untuk anak-anak luar biasa. Psikologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap cara memberikan layanan kepada anak-anak luar biasa baik di atas normal maupun di bawah normal. Pengetahuan psikologi pendidikan sangat diperlukan untuk memberikan layanan kepada anak-anak yang genius maupun anak di bawah normal.
11.Pemahaman tentang dinamika kelompok. Dalam psikologi pendidikan dikembangkan pula pengetahuan tentang dinamika kelompok. Seorang guru harus mampu memahami dinamika kelompok siswa di dalam kelas beserta kegiatannya secara total karena hal tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan proses belajar dan pembelajaran.
Disamping sumbangan-sumbangan tersebut di atas, psikologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap praktik pendidikan antara lain:
1. Problem Disiplin
      Guru tradisional dalam memecahkan problem disiplin  menggunakan hukuman badan. Orang sudah tahu bahwa hukuman badan adalah tidak berperikemanusiaan dan akan menimbulkan reaksi keras dari orang tua siswa. Dengan pengetahuan psikologi pendidikan sebenarnya ada banyak cara dalam memecahkan masalah disiplin siswa, tidak harus dengan hukuman badan.  Pendekatan yang manusiawi memberikan siswa yang bermasalah kesempatan untuk berdialog dengan guru.


2.   Menggunakan audio visual sebagai alat untuk mencapai tujuan.
      Dulu guru tidak pernah menggunakan alat audio visual dalam proses pembelajaran. Psikologi pendidikan mengembangkan alat berupa audio visual dalam proses belajar mengajar sehingga mempermudah proses pembelajaran.
3.   Jadwal pelajaran.
      Untuk menyusun jadwal pelajaran diperlukan pengetahuan psikologi pendidikan. Tingkat kesukaran mata pelajaran berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran. Agar seluruh materi pelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa, perlu penyusunan jadwal pelajaran dengan mempertimbangkan tingkat kesukarannya baik urutannya maupun waktunya. Misalnya mata pelajaran matematika ditempatkan pada jam pertama agar dapat diterima dengan baik oleh siswa, sedangkan mata pelajaran seni ditempatkan pada jam terakhir untuk meningkatkan gairah belajar siswa yang sudah lelah oleh berbagai materi pelajaran yang berat sebelumnya.
4.  Administrasi sekolah dan kelas
      Petugas administrasi dan guru harus bekerjasama dengan baik sehingga masalah-masalah administrasi dapat diatasi dengan penuh keterbukaan melalui diskusi antara guru dengan petugas administrasi di sekolah

E. Rangkuman

1. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelaJani tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam berhubungan dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, yang disadari maupun yang tidak disadari.
2. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dengan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
3. Psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya mengaiaran dan latihan.
4. Buku ini akan membahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam proses pendidikan, yang dikelompokkan dalam pokok bahasan sebagai berikut : 1) pengantar memahami psikologi pendidikan 2) gejala jiwa, 3). masalah belajar, 4). masalah Pembelajaran, 5). pengukuran dan penilaian, 6). Diagnotis Kesulitan Belajar, dan    7). Kesehatan Mental di Sekolah
5. Psikologi pendidikan sebagai ilmu memberikan sumbangan dalam pemahaman tentang perbedaan karakteristik tingkah laku siswa, kondisi siswa dalam kelas, memberi pengetahuan tentang berbagai metode atau model dalam pembelajaran, problem yang muncul pada siswa, kesehatan mental di sekolah, pertimbangan dalam penyusunan kurikulum, penyusunan hasil belaiar, riset dalam bidang pendidikan,  bimbingan pada anak-anak luar biasa, dan dinamika kelompok. Secara praktis Psikologi Pendidikan memberi sumbangan dalam praktik penanaman aturan sekolah atau disiplin, penggunaan media atau alat-alat belajar, pembuatan jadwal pelajaran dan penanganan administrasi dalam kelas dan sekolah.

F. Latihan


1.   Apa yang di maksud dengan Psikologi ?
2.   Apa yang di maksud dengan Pendidikan ?
3.   Apa yang di maksud dengan Psikologi Pendidikan ?
4.   Jelaskan ruang lingkup yang dipelajari dalam Psikologi Pendidikan !
5.   Jelaskan sumbangan Psikologi Pendidikan dalam pendidikan baik yang bersifat teoritis maupun praktis.

G. Daftar Pustaka

Chauhan S.S (1978). Advanced Education Psychology. New Delhi. Vikas Publishing Horse PUT. Ltd.

Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.]

Elliot dkk 1999. Effective Teaching Educational. Singapure : Mc Graw Hill International Editions.

Mahmud, D. 1974. Psikologi : terjemahan dari Spercing. Yogyakarta Institut Press IMP Yogyakarta

Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawall

Tim Penyusun Kamus Pusatsat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Witherington, H.C. 1978. Educational Psychology, terjemahan M. Buchori. Jakarta : Aksara Baru.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money